Mahakarya Seorang Master Internasional Seni Budidaya Tanaman, Linda Lin
Pada tahun 2007, penerbitan “Dari Biji Menjadi Bonsai Sangatlah Mudah” telah menghasilkan penjualan 400.000 eksamplar yang sangat mencengangkan. Setelah berselang 13 tahun, Linda Lin kini menyajikan seni bonsai dari biji dengan teknik yang lebih matang dan kaya akan kearifan hidup.
O2O, Model Membaca Multidimensi dengan Perpaduan Digital dan Fisik
Ketika membaca buku fisik berbalut hardcover, sambil merasakan sensasi permukaan kertas, Anda dapat memindainya dengan ponsel, sehingga terhubung dengan saluran eksklusif untuk menyaksikan tutorial yang disampaikan langsung oleh Sang Master. Jika hendak mempraktikkannya segera, tinggal gerakkan saja jari Anda, paket pelajaran dan paket bahan material segera diantarkan untuk Anda.
Mulai dari Tempaan Kehidupan hingga Mewujudkan Nilai Estetika dan Nilai Ekonomis
Mempelajari seni bonsai dari biji tidak hanya dapat menyelaraskan kehidupan dan menempa hati. Dengan bimbingan Sang Master, Anda mungkin dapat meningkatkan visi seni, sehingga sebuah karya amatir pun bisa memiliki nilai ekonomis.
Tutorial Online Tak Terbatas
Dengan membeli buku fisik “Seni Bonsai dari Biji, Linda Lin”, Anda dapat menyaksikan 40 video tutorial eksklusif dan mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan-kegiatan seperti “Pelatihan Seni Bonsai dari Biji” dan “Penghargaan Internasional Seni Bonsai dari Biji” serta kegiatan terkait lainnya.
Cara Membaca dengan Metode Audio Visual
“Seni Bonsai dari Biji”, Satu-satunya di Dunia (Kata Pengantar Editor)
Burung Phoenix dalam Sarang Pipit
Saya Mempunyai Sebuah Mimpi (Kata Pengantar Penulis)
BAB I
Awal Mula Kehidupan dari Biji Tumbuhan
BAB II
Zen Kehidupan yang Berasal dari Biji Tumbuhan
Jodohnya dengan Tanaman Membawa Kehidupan Kedua bagi Biji Tumbuhan
Menikmati Mutualisme dalam Kehidupan Bersama Tanaman
Cinta dan Kehidupan yang Berkesinambungan
BAB III
Keindahan Artistik Biji Tumbuhan
BAB IV
Realisasi Keindahan dari Biji Tumbuhan
Persiapan Sebelum Melakukan Penanaman
Seni Estetika dalam Desain Penanaman
Sang Master Mewariskan 40 Jurus Realisasi Ilmu Seni Biji Tumbuhan
Loquat / Malapari / Durian / Manila Champereia
False Jerusalem Cherry / Rose Apple / Kacang Tanah / Lempeni
Formosan Nato Tree / Gaharu / Nyamplung / African Asparagus
Silver Trumpet Tree / Pohon Kanon / Alpukat / Lengkeng
Kecapi / Ketapang / Bakung Putih / Bunga Tasbih
Pohon Kopi / Garcinia / Lily / Kacang Parang
Asam Kandis / Kerinjing / Simpur / Kemuning
Ginkgo Biloba / Chestnut / Boxleaf Eugenia / Lohansung
Pomelo / Palem Kipas / Sago Palm / Manila Palm
Seashore Ardisia / Butun / Asam Jawa / Sawo Mentega
BAB V
Daya Tarik Kehidupan dari Sebutir Biji Tumbuhan
Temukan Keindahan dalam Kehidupan
Seni Menanam Sayur dan Buah yang Menjadi Santapan Sehari-hari
Cita Rasa Manis dan Getir dalam Dunia Sayur dan Buah
Edisi Khusus: Pomelo
Sang Master dan Kupu-kupu, Saling Berkontak Hati
Catatan Akhir
Lampiran
Indeks
Indeks Nama Tumbuhan
Pengumuman Kegiatan Interaksi Seni Bonsai dari Biji
Kata Pengantar Editor Utama – Lin Hui
“Seni Bonsai dari Biji”, Satu-satunya di Dunia
Mulai Dari Konten Digital DRM Hingga
Model Penerbitan Baru Seni Bonsai dari Biji
Kini telah tiba masanya hadir buku fisik audio visual dengan konten digital, e-book, buku cetak + konten audio visual!
Di berbagai belahan dunia, e-book mengalami perkembangan yang berbeda-beda. Hal ini berhubungan erat dengan kondisi negara, kebiasaan membaca, dan sistem perlindungan konten digital, terutama kebijakan pemerintah, pemahaman penerbit, dan tingkat perkembangan teknologi. Semuanya saling berhubungan dan mempengaruhi, terutama poin-poin penting berikut:
1. Tingkat kepedulian pemerintah terhadap digitalisasi buku, kebijakan pendukung yang tepat, serta pembinaan dan pengembangan, semuanya menjadi indeks tingkat kesulitan dan kemudahan digitalisasi industri buku.
2. Kurangnya keyakinan dan visi industri penerbit terhadap perkembangan digitalisasi buku, serta ketidakberdayaan terhadap konten digital yang dibajak dan disebar secara tidak bertanggung-jawab di jaringan internet membuat penerbit mengurungkan niat untuk melakukan digitalisasi buku.
3. Bagaimanapun juga, yang dikuasai oleh penerbit adalah pencetakan buku, bukan teknik konten digital dan buku elektronik. Sedangkan untuk proses digitalisasi semuanya tergantung pada perangkat hasil penelitian dan pengembangan dari perusahaan teknologi. Oleh karena itu, arah pemikiran perusahaan teknologi digital terhadap struktur perkembangan teknik serta commonalize spesifikasi teknik dan perluasan pasar pengaplikasian, apakah memiliki masa depan, commonality, dan bersifat global, semuanya merupakan poin penting bagi setiap langkah perkembangan.
Ketiga poin di atas merupakan prioritas yang harus dikaji secara serius oleh instansi pemerintah terkait. Melihat perjalanan e-book hingga saat ini, hendaknya kita menghilangan pandangan keliru di masa lampau yang menganggap bahwa “Perkembangan buku elektronik akan mengancam buku fisik”. Karena buku elektronik maupun buku fisik memiliki kelebihan tersendiri.
Sepuluh Tahun Mengasah Pedang, Tiba Saatnya Memancarkan Gemilang
Penerbit “Linfinity” merupakan grup bisnis audio visual global yang berkomitmen mengembangkan sistem perlindungan konten digital dan model penerbitan baru yang memadukan konten digital dengan buku fisik maupun buku digital. Setelah selama sepuluh tahun lebih mencurahkan tenaga dan pikiran di bidang ini, penerbit akhirnya berhasil mengembangkan sebuah model baru penerbitan, pendistribusian, dan pemasaran yang menguntungkan penerbit maupun penulis baik dari segi buku digital maupun fisik.
Prosesnya tentu tidak mudah, kesulitan moril yang dialami sulit diutarakan. Namun kini merupakan waktu penting untuk memancarkan sinar gemilang setelah sepuluh tahun mengasah pedang. Buku “Seni Bonsai dari Biji” ini merupakan model penerbitan baru melalui perpaduan sempurna antara buku fisik dan konten digital dengan sistem perlindungan Manajemen Hak Digital (Digital Rights Management atau DRM). Diharapkan buku ini bisa menjadi pelopor digitalisasi buku melalui penerbitan dan distribusinya di masa yang akan datang.
Keindahan Buku Fisik dan Keunggulan Buku Digital
Saya yakin bahwa sebagian besar orang akan setuju bahwa buku fisik memiliki keindahan yang tak tergantikan. Membalikkan halaman buku secara perlahan, rasanya begitu tenang. Berjalan santai bersama teman sambil memegang buku di tangan, rasanya begitu elegan. Siapapun ingin merasakan pengalaman tersebut. Namun pada kenyataannya memang benar bahwa buku fisik tidak memiliki kapasitas dan ekstensibilitas layaknya buku digital.
Bagaimana memadukan keunggulan dari keduanya, agar di satu sisi bisa mempertahankan keindahan buku fisik, di sisi lain dapat memiliki ekstensi kapasitas buku digital merupakan arah yang sangat penting yang harus dipertimbangkan oleh dunia penerbit di masa mendatang. Jawabannya adalah sinkronisasi antara buku digital dan buku fisik (e-book + p-book), disertai dengan manajemen Hak Kekayaan Intelektual, agar hak-hak penerbit dan penulis tidak disalahgunakan di dunia maya, sehingga dapat menciptakan tren model penerbitan baru dalam dunia penerbitan, dan era ep-book secara resmi dimulai.
Mari Wujudkan Platform Pemasaran Online yang Melindungi Keamanan Hak Kekayaan Intelektual dari Segala Aspek.
Buku fisik yang telah di-digitalisasi dan disimpan secara online, seketika akan kehilangan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual. Buku digital yang tidak dilindungi dengan sistem proteksi sama saja dengan buku digital gratis, tidak ada orang yang merogoh kocek untuk membayar, sehingga penerbit dan penulis tidak mendapatkan profit. Ini merupakan mimpi buruk yang tak kunjung selesai hingga saat ini.
Linda Lin yang Mengagumkan, Linda Lin yang Ber-sublimasi
Sebagai buku fisik + buku digital + konten digital yang pertama terbit, konsep dan sudut pandang dalam pemilihan buku menjadi sangat penting. Setelah berkali-kali mencari dan berdiskusi, akhirnya kami menemukan Linda Lin, seseorang yang ahli dalam membudidayakan biji tumbuhan menjadi tanaman bonsai. Buku keempat dari Linda Lin memenuhi beberapa prinsip kami dalam pertimbangan secara keseluruhan:
1. Buku Serial Bonsai dari Biji milik Linda Lin mempunyai jumlah pembaca yang sangat banyak, jumlah distribusi diestimasikan sebanyak 400.000 eksemplar.
2. Biji tumbuhan dapat melampaui ruang dan waktu, tidak terbatas oleh waktu, musim, tempat, dan ras. “Kitab Biji Tumbuhan” dapat diterbitkan dalam multi-bahasa, dan tidak akan terbatasi antara satu generasi manusia dengan generasi selanjutnya, satu wilayah dengan wilayah lainnya.
Kini buku baru Linda Lin yang menjadi “Kitab Klasik Internasional” yang merupakan kumpulan intisari seni pembudidayaan biji tumbuhan akhirnya terbit dengan metode penyusunan isi buku yang mengalami perubahan signifikan. Buku ini merupakan batu loncatan paling penting dalam perjalanan hidup Linda Lin.
1. Dari Segi Isi
Buku Serial Bonsai dari Biji senantiasa digemari dan mendapat dukungan dari banyak pembaca, sehingga Seni Bonsai dari Biji semakin bercahaya. Linda mengikat jodoh yang erat dengan biji tumbuhan. Ia menjadi duta untuk mereka, menyatu dengan mereka. Dalam buku baru edisi klasik internasional dengan pemikiran baru ini telah ditambahkan banyak bab-bab baru dengan pemikiran baru, menyajikan isi yang lebih menarik dari biji-biji tumbuhan.
2. Dari Segi Wilayah Penerbitan
Buku baru edisi klasik internasional ini akan diterbitkan dan didistribusikan di berbagai negara dengan edisi Bahasa Mandarin Aksara Tradisional, edisi Bahasa Mandarin Aksara Sederhana, edisi Bahasa Jepang, edisi Bahasa Inggris, dan edisi Bahasa Perancis. Diharapkan seni bonsai dari biji bisa menjadi buah bibir dan pusat perhatian di kancah internasional. Diharapkan juga kegemaran akan seni bonsai dari biji dapat meluas dari Taiwan ke dunia internasional, dimulai dari peningkatan jiwa artistik penggemarnya sampai pada optimasi kehidupan keluarga dan masyarakat.
3. Dari Segi Sarana Percetakan dan Pendistribusian
Upgrade dari buku fisik menjadi buku digital merupakan suatu tren mutlak dalam globalisasi. Buku ini telah masuk dalam daftar distribusi buku digital “GSI Media” global e-commerce yang merupakan sebuah platform yang menjamin hak pembaca maupun penulis, menjamin profit dari distribusi buku baik secara fisik maupun digital. Dengan demikian keterbatasan buku fisik dapat diterobos, media cetak dan digital dapat diaplikasikan secara bersilangan.
Sekarang, selain merawat biji tumbuhan dan memperindah bonsai, Linda juga bertanggung jawab untuk memotret serta merekam video tutorial. Setelah menerobos berbagai kendala teknis, membawa Linda menjadi seorang “pakar fotografi”.
Semoga buku ini tidak hanya menjadi koleksi semarak hidup Linda, namun juga diharapkan serial klasik dari seorang master sebagai indeks, bisa menjadi rekomendasi bagi dunia penerbitan untuk bersama-sama mengembangkan ep-book di era baru ini.
Kecantikan Biji Tumbuhan dan Keindahan Syair
Sebuah Model Integrasi Lintas Bidang
Yang perlu diperkenalkan secara khusus di sini adalah dalam isi buku klasik tentang seni membudidayakan biji tumbuhan ini, telah ditambahkan puisi hasil karya 3 orang penyair tersohor, yaitu Lin Fuan-Chan, Ho Wen-xiong (Ted Ho) dan Lin Hui (Lin Zi). Perpaduan antara syair mereka dengan fotografi seni bonsai milik Linda Lin, membuat buku ini menjadi sebuah karya klasik lintas bidang yang menampilkan perpaduan nilai elegan dan nilai puitis yang sempurna.